@relativitas on Instagram

Friday, September 15, 2017

Boneka Kecil

Telah lama aku bersamamu
Kamu selalu mendampingi malamku
Sudah bertahun lamanya aku mendambakanmu
Memohon ibu agar kumiliki kamu

Kini kamu telah pergi
Semua telah usai

Kamu mungkin tak secantik boneka tetanggaku
Tak selucu boneka temanku
Tak sebersih boneka baru
Namun itu yang membuatku memilihmu

Yang kukhawatirkan bukanlah esok hari
Namun jika aku tak bisa menemukanmu lagi

Pergilah dengan kenangan, boneka kesayanganku
Aku masih duduk di sini menunggumu
Menunggu hari kepulanganmu

Thursday, June 8, 2017

Mungkin

Tuk apa ada bumi
Jika manusia hanya mengincar sorga
Tuk apa ada bumi
Jika manusia tak mengindahkan saudara
Tuk apa ada bumi
Jika nyawa dibalas nyawa
Tuk apa ada bumi
Jika kepercayaan membutakan
Tuk apa ada bumi
Jika perbedaan memisahkan
Tuk apa ada bumi
Jika tangisan tertutup teriakan
Tuk apa ada bumi
Jika manusia merasa paling benar
Mungkin ini alasan bumi
Agar kita menikmati sorga
Mungkin

Friday, June 2, 2017

Teriakan Sunyi

Gemuruh kota tinggalkan cela
Gedung tinggi gapai cakrawala
Kereta motor kesana kemari
Manusia bergegas berlari

Di kaki langit mendung
Antara gubuk dan gedung
Rintihan kawanku memekak
Nampak kepala mulai membengkak

Semua kuping tertutup
Semua mata terkatup
Kawanku wafat di atas lumpur
Sekujur tubuh darah berlumur

Tak ada satu yang peduli
Walau teriak berkali-kali
Oh Tuhan hati ini mulai memar
Menjadi tikus di kota besar

Thursday, June 1, 2017

Agama Seni

Jangan salahkan agamanya, salahkan pemeluknya. Jangan salahkan seni, salahkan senimannya.

Bersembunyi di balik agama. Bersembunyi di balik seni.

Ah, 'kan aku melakukannya atas nama agama. Ah, 'kan aku melakukannya atas nama seni.

Wajarlah, kan dia beriman. Wajarlah, kan dia seniman.

Tidak ada yang aneh jika dilakukan atas nama agama. Tidak ada yang aneh jika dilakukan atas nama seni.

Aku 'kan sangat mengerti agama, pasti hidupku benar. Aku 'kan sangat mengerti seni, pasti karyaku benar.

Ah, namanya juga ritual beragama. Ah, namanya juga proses berkarya.

Aku 'kan beriman, aku bebas melakukan apapun sesuai agamaku. Aku 'kan seniman, aku bebas melakukan apapun sesuai seni.

Jangan mau dibohongi pakai agama. Jangan mau dibohongi pakai seni.

Agama menghambat proses berseni. Seni menghambat proses beragama.

Ironis.

Friday, December 30, 2016

Kesucian Diri

Bangun di kala fajar menyingsing
Melipat tangan dan bersembahyang
Melangkah menuju dunia luar dengan kepastian
Memanggil nama Tuhan saat kendaraan hampir menghantam

Mentari mulai berada di puncak cakrawala
Rasa lapar mulai merasuk tubuh
Perlahan kau lahap nasi di hadapanmu
Tak lupa ucap syukur kepada Allah dengan lantang
Dengan nada pasti dan suara tegas

Sang terang beranjak kembali ke peradilan
Bersembunyi di balik lindungan awan
Cahaya terang lambat laun meredup

Kau langkahkan kedua kaki menaiki angkutan umum
Tak lupa minta penyertaan Yang Kuasa
Dengan damai duduk menikmati perjalanan

Purnama mulai mengambil alih cakrawala
Kegelapan perlahan menyelimuti angkasa
Lampu-lampu rumah bergegas menyala
Lalu lalang kendaraan seakan pergi

Pintu terbuka
Dengan damai kau langkahkan kaki masuk rumah
Setelah satu hari melelahkan
Duduk santai menikmati acara televisi
Oh nikmatnya

Si kecil perlahan menghampiri
Berlari-lari kecil dengan senyum tawa di wajah
Dengan keluguan dan kesucian
Tak sengaja piring gelas kesayangan terjatuh ke lantai
Hancur berantakan

Meninggalkan tontonan televisi
Kau hampiri si manis buah hati
Kau ambil kuda-kuda
Layangkan tangan di udara
Memerah pipi si kecil berbekas tangan

Keluguannya mulai berubah pucat pasi
Kedua kalinya pipi kanannya memerah
Air mata mulai memaksa keluar dari sepasang mata kecil nan lucu
Tak lupa si kecil menerima makian

Kau bentak buah hatimu
Seribu satu fauna merangsek keluar dari mulut
Makian
Pukulan
Puji nama Tuhan

Monday, August 29, 2016

(Sudah) Masuk FSRD ITB

Sudah beberapa bulan gue gak nge-post. Sebelum post ini gue masih sibuk sama validasi SNMPTN FSRD ITB. Sekarang gue udah resmi jadi bagian dari FSRD ITB. Kalau ditanya bangga atau enggak diterima di sini, jawabannya tergantung. Gue lebih bangga keterima FSRD-nya daripada keterima ITB-nya, walaupun kalau lagi kumpul-kumpul sama saudara atau lagi ketemu teman-teman orang tua gue pasti ada perasaan bangga bisa bilang kalau gue kuliah di ITB.

Menurut gue, FSRD adalah fakultas paling beda di ITB. FSRD bisa dibilang seperti memberi warna ke dalam atmosfer kampus. Sebelum masuk ke prodi yang diinginkan, mahasiswa baru FSRD wajib ikut Tahun Pembelajaran Bersama (TPB) yang bisa dibilang seperti SMA kelas 4, kesibukannya kurang lebih mirip. Materi awal yang diajarkan adalah nirmana dan gambar bentuk. Memang materi ini bikin pusing, tapi ya gue menikmati daripada disuruh hitung neraca saldo dan lain-lain.

Kalau ngomongin soal pergaulan, angkatan gue lumayan seru, tapi ada sedikit pemisah di dalamnya. Secara otomatis mereka merasa nyaman bergaul dengan sesamanya, begitu juga dengan kami, Namun, bukan berarti angkatan kami tidak bisa solid.

Di FSRD ITB kita dibuat sedemikian mungkin untuk menjaga imajinasi dan kreativitas kita agar tidak tumpul. Semua individu di dalamnya unik dan berkarakter.

Fakta pahitnya adalah semua orang di sini jago dalam menggambar, jadi aku terkesan biasa-biasa saja. Karena itulah aku jadi malas menggambar. Sangat sulit untuk tampil beda, karena anak-anak FSRD semuanya berbeda dengan keunikannya masing-masing.

Sampai sini saja dulu, kita lihat nanti ada kabar apalagi dari saya.

Salam olahramlan.

Sunday, May 15, 2016

(Sedikit Lagi) Masuk FSRD ITB

Pada tanggal 8 Januari 2016 gue sempat menulis artikel tentang keinginan gue lanjut belajar di FSRD ITB. Setelah beberapa bulan berlalu, soal portofolio SNMPTN FSRD ITB 2016 keluar. Untuk tahun ini hanya ada dua tugas, gambar suasana berwarna dan hitam putih. Untuk gambar suasana berwarna, dari beberapa pilihan tema gue pilih tema lomba menggambar. Dalam hal ini gue mutusin untuk gambar lomba mural. Oh ya, dalam pengerjaan portofolio ini angkatan gue lagi ngikutin Ujian Sekolah (US), jadi ya terpaksa gue korbanin ujian itu, gue fokus gambar. Berikut adalah hasil dari portofolio gue yang ngerjainnya dikejar waktu banget, cuma seminggu dan bersamaan dengan US.

Portofolio berwarna

Sedangkan untuk portofolio hitam putih, gue pilih tema demonstrasi buruh. Dalam segi konsep, gue milih menggunakan sudut pandak mata katak. Berikut adalah hasil portofolio hitam putih.

Portofolio hitam putih

Setelah gue submit portofolio dan juga formulir pendaftaran, tiba saatnya untuk gue menunggu hasil pengumuman, yaitu tanggal 9 Mei 2016. Gue liat hasil portofolio temen-temen gue yang mau masuk FSRD ITB dan jujur cukup membuat gue nge-down, tapi ya sudahlah semua sudah terjadi dan yang perlu gue lakukan hanya menunggu.

9 Mei 2016

Pengumuman SNMPTN

Inilah hari dimana hasil SNMPTN diumumkan. Hasil SNMPTN diumumkan tepat pukul 13.00 WIB. Waktu itu gue lagi anter anjing gue ke dokter hewan karena dia sakit. Sekitar pukul 13.15, temen gue telepon. "Lex, lo keterima SNMPTN!" Teriak Abigail, "temen" gue sambil nangis. Mendengar hal tersebut gue cuma, "Oh ya? Bagus dong!" Mama gue yang ada di samping gue di mobil denger dan dia sontak menangis. Gue cuma duduk manis di mobil dalam keadaan awkward karena semua menangis...

Gue jelas senang bukan main sekaligus bangga karena doa gue selama ini terjawab, tapi di sisi lain gue sedih karena gue sadar udah harus ninggalin masa-masa SMA.

Tapi perjuangan gue gak berhenti di titik tersebut. Untuk FSRD, masih ada yang harus dilakukan, yaitu tes verifikasi portofolio tanggal 31 Mei 2016 di Jatinangor. Tes ini untuk membuktikan kalau gambar tersebut benar gambar kita, bukan orang lain. Kalau tes ini gagal, ya gue gak keterima. Portofolio gue emang 100% karya gue, tapi gue takut kalau pas tes gue ragu dan mungkin gak selesai dan kemudian gue dinyatakan tidak lulus verifikasi.

Semoga the force bersama gue. Sedikit lagi gue masuk FSRD ITB, satu kaki udah ada di FSRD. Kita lihat apa yang akan terjadi di post gue selanjutnya. Salam!