Bangun di kala fajar menyingsing
Melipat tangan dan bersembahyang
Melangkah menuju dunia luar dengan kepastian
Memanggil nama Tuhan saat kendaraan hampir menghantam
Mentari mulai berada di puncak cakrawala
Rasa lapar mulai merasuk tubuh
Perlahan kau lahap nasi di hadapanmu
Tak lupa ucap syukur kepada Allah dengan lantang
Dengan nada pasti dan suara tegas
Sang terang beranjak kembali ke peradilan
Bersembunyi di balik lindungan awan
Cahaya terang lambat laun meredup
Kau langkahkan kedua kaki menaiki angkutan umum
Tak lupa minta penyertaan Yang Kuasa
Dengan damai duduk menikmati perjalanan
Purnama mulai mengambil alih cakrawala
Kegelapan perlahan menyelimuti angkasa
Lampu-lampu rumah bergegas menyala
Lalu lalang kendaraan seakan pergi
Pintu terbuka
Dengan damai kau langkahkan kaki masuk rumah
Setelah satu hari melelahkan
Duduk santai menikmati acara televisi
Oh nikmatnya
Si kecil perlahan menghampiri
Berlari-lari kecil dengan senyum tawa di wajah
Dengan keluguan dan kesucian
Tak sengaja piring gelas kesayangan terjatuh ke lantai
Hancur berantakan
Meninggalkan tontonan televisi
Kau hampiri si manis buah hati
Kau ambil kuda-kuda
Layangkan tangan di udara
Memerah pipi si kecil berbekas tangan
Keluguannya mulai berubah pucat pasi
Kedua kalinya pipi kanannya memerah
Air mata mulai memaksa keluar dari sepasang mata kecil nan lucu
Tak lupa si kecil menerima makian
Kau bentak buah hatimu
Seribu satu fauna merangsek keluar dari mulut
Makian
Pukulan
Puji nama Tuhan
Melipat tangan dan bersembahyang
Melangkah menuju dunia luar dengan kepastian
Memanggil nama Tuhan saat kendaraan hampir menghantam
Mentari mulai berada di puncak cakrawala
Rasa lapar mulai merasuk tubuh
Perlahan kau lahap nasi di hadapanmu
Tak lupa ucap syukur kepada Allah dengan lantang
Dengan nada pasti dan suara tegas
Sang terang beranjak kembali ke peradilan
Bersembunyi di balik lindungan awan
Cahaya terang lambat laun meredup
Kau langkahkan kedua kaki menaiki angkutan umum
Tak lupa minta penyertaan Yang Kuasa
Dengan damai duduk menikmati perjalanan
Purnama mulai mengambil alih cakrawala
Kegelapan perlahan menyelimuti angkasa
Lampu-lampu rumah bergegas menyala
Lalu lalang kendaraan seakan pergi
Pintu terbuka
Dengan damai kau langkahkan kaki masuk rumah
Setelah satu hari melelahkan
Duduk santai menikmati acara televisi
Oh nikmatnya
Si kecil perlahan menghampiri
Berlari-lari kecil dengan senyum tawa di wajah
Dengan keluguan dan kesucian
Tak sengaja piring gelas kesayangan terjatuh ke lantai
Hancur berantakan
Meninggalkan tontonan televisi
Kau hampiri si manis buah hati
Kau ambil kuda-kuda
Layangkan tangan di udara
Memerah pipi si kecil berbekas tangan
Keluguannya mulai berubah pucat pasi
Kedua kalinya pipi kanannya memerah
Air mata mulai memaksa keluar dari sepasang mata kecil nan lucu
Tak lupa si kecil menerima makian
Kau bentak buah hatimu
Seribu satu fauna merangsek keluar dari mulut
Makian
Pukulan
Puji nama Tuhan